Jumat, 08 April 2016

Apa Beda Oven dan Microwave?

Kita terkadang dibuat bingung oleh beberapa benda yang banyak dijual pasaran yang sepintas lalu nampaknya mirip, akan tetapi ternyata beda jauh fungsinya. Dan pasti jauh beda harganya. Salah-salah kita mengeluarkan biaya yang mahal untuk benda benda yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

Karenanya, ada baiknya kita mengetahui suatu barang lebih mendetail, terutama barang elektronik, agar kita mendapatkan barang sesuai dengan kebutuhan dan harga yang pantas.
Seperti halnya antara Oven dan Microwave, bentuk dan ukurannya hampir sama, namun ternyata beda dalam fungsinya. Oven diciptakan untuk memanaskan dan memanggang makanan hingga matang, sedangkan Microwave diciptakan untuk memanaskan makanan saja. Ini merupakan perbedaan mendasar antara Oven dan Microwave.

Sederhananya, Oven adalah alat pemanggang makanan sedang Microwave adalah alat untuk memanaskan makanan.

Lebih jauh, berikut beberapa perbedaan dasar antara Oven dan Microwave.

1. Cara Kerja.- Oven. Memproduksi udara panas di dalam ruang tertutup sehingga akan memanaskan, tepatnya memanggang makanan yang terdapat di dalam ruangan tersebut. Udara panas ini dihasilkan oleh elemen pemanas yang sumber energinya dari listrik atau gas.

- Microwave. Memanaskan makanan dengan cara menghasilkan radiasi gelombang mikro elektromagnetik. Gelombang mikro ini akan menggetarkan molekul zat makanan sehingga timbul panas dari dalam zat makanan itu sendiri. Jadi makanan di dalam sebuah microwave dipanaskan dengan cara molekulnya digetarkan hingga bertabrakan antar sesama molekul. Semakin cepat getaran molekul, akan semakin tinggi panas yang dihasilkan.

2. Energi.
- Oven. Seperti tersebut di atas, energi yang digunakan oven umumnya energi listrik atau gas. Pada oven zaman dulu, umumnya dipanaskan dengan kompor minyak tanah atau kayu bakar.

- Microwave. Dilengkapi perangkat elektronik yang lebih kompleks untuk menghasilkan gelombang micro elektromagnetik. Sehingga sumber energi yang dibutuhkan energi listrik saja.

3. Penggunaan.- Oven. Memang diperuntukkan untuk memasak dan memanggang makanan sampai matang. Sehingga pemakaiannya pun sangat luas tidak terbatas pada sekedar memanaskan makanan saja. Jenis dan ukurannya beragam tergantung kebutuhan. Jadi jika ingin memanggang daging hingga matang, kita gunakan oven.

- Microwave. Biasanya digunakan untuk memanaskan makanan saja. Makanan yang sudah matang yang kita simpan di kulkas, jika ingin dikonsumsi kita tinggal panaskan sebentar dengan microwave. Prosesnya sangat cepat, sehingga sangat praktis.
Walaupun proses memanaskan makanan sangat cepat, jika dipergunakan untuk memasak makanan hasilnya tidak akan sebaik jika dimasak menggunakan oven. Dengan kata lain kurang gurih dan nikmatnya.

Membaca Pesan Orang di Whatsapp Tanpa Ketahuan?

Pengguna aplikasi pesan instan WhatsApp pasti sudah paham, tanda centang hitam di samping pesan berarti pesan tersebut telah terkirim, centang dua hitam sudah diterima, dan dua centang biru berarti pesan sudah dibaca. Namun ada kalanya si penerima tidak ingin pengirim tahu saat pesannya sudah dibaca, dengan alasan masing-masing tentunya.

Bagi Anda yang termasuk dalam golongan demikian bisa mengikuti tips berikut ini, tentang bagaimana membaca pesan di WhatsApp tanpa harus membuat dua tanda centang hitam menjadi biru. WhatsApp memang menyediakan fitur untuk menonaktifkan tanda centang biru (read-receipt) dalam Menu, namun setting ini berlaku dua arah. Jika diaktifkan, maka pengguna pun tidak bisa melihat apakah pesannya sudah dibaca atau belum.

Namun, ada solusi lain untuk memecahkan masalah ini. Rahasianya terletak pada fitur Airplane Mode yang ada di setiap perangkatsmartphone. Jika Anda menerima pesan WhatsApp yang ingin dibaca tanpa membuat pengirimnya tahu, ubah mode smartphone ke dalam Airplane Mode sebelum membuka pesan. Dalam mode ini, semua aplikasi akan menjadi offline, namun semua pesan yang diterima sudah diterima dan tersimpan dalam cache smartphone untuk dibaca.

Sebelumnya, pastikan dulu aplikasi WhatsApp sedang tidak dibuka saat mengaktifkan Airplane Mode ini. Dengan mematikan data, maka WhatsApp tidak bisa memberitahu server bahwa pesan yang dikirim telah dibuka dan dibaca.

Pengguna pun bisa bebas membaca semua pesan dalam mode Airplane Mode ini tanpa khawatir pengirim pesan mengetahuinya. Namun begitu mode Airplane Mode dinon-aktifkan, server WhatsApp bisa mengidentifikasi apakah pesan yang dikirim sudah dibaca atau belum.

Perlu diingat, trik ini hanya berlaku untuk pesan pribadi saja. Read-receipt untuk semua pesan yang dikirim dalam percakapan kelompok (group chat) akan selalu aktif.

Selasa, 05 April 2016

Pertolongan Pertama Pada Serangan Jantung

Kurang olahraga, mengonsumsi makanan instan, kurang istirahat dan tekanan stres, adalah hal-hal yang kerap dialami warga kota besar. Menjalani pola hidup yang tidak sehat akan berdampak buruk pada kesehatan, salah satunya dapat mengakibatkan penyakit jantung. Serangan jantung pun menempati peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia.
Penyebab

Penyakit jantung disebabkan karena penyempitan pembuluh darah akibat tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis, yang terjadi jika terdapat penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri serta menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary heart disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.

Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung, dan semakin besar kemungkinan besar meninggal.

Gejala

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya bisa mendapat serangan jantung, karena kejadiannya memang begitu mendadak, dengan gejala timbulnya rasa nyeri di dada. Nyeri dada sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal, rasa nyeri pada bagian dada tersebut merupakan salah satu gejala penyakit jantung. Sejumlah keluhan fisik yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah nyeri dada, jantung berdebar-debar, cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan, sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada disertai mual dan muntah. Rasa tertekan atau seperti ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas dan terbakar di bagian dada, yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher dan punggung bila sudah parah.

Tindakan

Jangan panik! Itu hal utama yang harus diingat seseorang bila menghadapi serangan jantung. Usahakan batuk terus dengan sekuat tenaga! Setiap kali sebelum batuk, tariklah napas dalam-dalam, kemudian batuklah dengan kuat, dalam dan panjang, seperti hendak mengeluarkan dahak yang berada dalam dada. Setiap selang dua detik, tarik napas sekali dan batuk kembali hingga pertolongan tiba atau hingga merasa denyut jantung sudah normal.

Tujuan kita menarik napas adalah untuk memasukkan oksigen ke dalam paru-paru. Sedangkan tujuan batuk adalah untuk menekan jantung agar sirkulasi aliran darah kembali normal. Menekan jantung dengan cara batuk juga dapat membantu mengembalikan denyut jantung menjadi normal. Dengan pertolongan pertama ini diharpkan dapat memberikan kesempatan kepada penderita untuk pergi ke rumah sakit.